Minggu, 11 April 2010

Senao EnGenius EOC-2610

engenius1Ada mainan baru lagi. Seorang pemilik beberapa jaringan warnet meminta saya memasang wireless radio. Dari sekian banyak yang sudah terinstalasi, yang biasanya hanya menggunakan wireless indoor yang ‘difungsikan’ sebagai wifi outdoor, kali ini akan mencoba menggunakan merk Senao EnGenius Outdoor EOC-2610.

Dari berbagai merk yang sudah saya coba seperti Smartbridges, Dlink, Compex, Senao, Linksys, Minitar, JAHT dan Airlive, hanya Senao EOC-2610 ini bisa ‘bermain’ di 2 chanel, yakni 2,3 dan 2,4 GH (atau mungkin juga merk2 tersebut punya produk 2,3-5 GH yang kebetulan saya belum coba). Jika saat ini traffic 2,4 GH terasa begitu padat, maka kanal 2,3 GH bisa menjadi pilihan yang ‘aman’. Masalah regulasi nanti saja dulu :) , toh disini regulasi selalu muncul belakangan ketika masalah sudah terlanjur ruwet.

Bentuk fisik dan menu web-based yang ditawarkan Senao EOC-2610 mirip dengan Motorola Canopy. Antena bisa menggunakan internal (included) maupun Antena Outdoor sebagi penguat sinyal jika jarak Access Point ke Client Bridges cukup jauh. perubahan penggunaan antena tambahan bisa diatur dengan suatu tombol switching yang berdampingan dengan tombol reset. Opsi jarak yang tersedia 1-30 km. Kebetulan mau dipasang pada jarak kurang dari 1 km- LoS, jadi saya pilih range opsi 1 km dan nggak perlu antenna outdoor. Ada beberapa security yang ditawarkan diantaranya mac address filtering. Radio ini menggunakan Atheros AR2316 Single chip, Memory 32MB SDRAM, dan Flash 8 MB. EOC-2610 juga sudah support dengan WEP, WPA, WPA-PSK, dan WPA2-PSK.

Saya coba test ‘ping’ radio ini bisa menerima packet 40 Mb, kalo gak salah maksimal packet yg bisa diterima 65 Mb.

Manual EOC-2610 bisa dilihat disini EOC-2610_UsersManual_20081211







Mengenal Engenius Senao EOC 2610


Setelah kehadiran Nano Station yang cukup fenomenal, maka pabrikan Engenius gak mau kalah, mereka melaunching produk yang hampir mirip, yakni Senao EOC 2610, bentuknya bisa dilihat di gambar atas. Bedanya dengan Nano Station2 adalah powernya dari EOC ini lebih gede hingga 600 mw atau 28 dBm, bandingkan dengan Nano Station2 yang "hanya: 400mw atau 26dBm.
Fasilitas atau fitur-fitur yang lain hampir sama dengan Nano station.

Keunikan dari produk ini adalah kita bisa men-set-nya sesuai wilayah Region/Country, setting seperti ini jarang dimiliki oleh produk sejenis, ada lagi yang unik seperti setting "Spanning Tree Setting" yang berguna untuk mencari jalur terpendek dari sebuah lintasan, sehingga dengan kata lain hal ini digunakan untuk mencari solusi untuk membuat jaringan agar tidak memakan banyak jalur. Kemudian Operation mode dari radio buatan Taiwan meliputi; Access Point, Client Bridge dan Client Router.

Pada":Wireless Advanced Settings", kita juga menemukan berbagai fitur sepertil Data Rate yang berguna untuk menentukan besaran kecepatan trasfer rate data, hingga 108Mbps, bandingkan dengan Nano Station yang hanya 54Mbps, kemudian Transmit Power, dimana default dari Access Point ini hanya 20dBm, kondisi ini bisa dimaksimalkan hingga 28dBm (600mw) dimana besar powernya semakin jauh jangkauannya, lalu kesamaan dengan Nano Station, pada bagian ini kita juga bisa men-set perangkat ini untuk disesuaikan dengan jarak tempuhnya, mulai dari
1 Km hingga 30 Km.

Sementara untuk Securitynya sama dengan perangkat Wifi lainnya, EOC 2610 juga sudah support dengan WEP, WPA, WPA-PSK, dan WPA2-PSK. Jika berfungsi sebagai AP, maka kita juga bisa membatasi perangkat client yang terhubung berdasar MAC Address, yakni pada fitur "Wireless MAC Filter".
Secara fisik EOC 2610 sudah dilengkapi dengan antena panel sebesar 10dBi, jadi kita gak perlu nambahin antena lagi, karena antena yang sudah ada sekarang cukup besar powernya, cukup kalau untuk jarak antara 0-9 Km, kalau ingin menambah range jangkauannya anda bisa menambahkan antena Outdoor seperti Omni, Grid, Yagi dll, karena radio ini sudah dilengkapi dengan konektor SMA, jadi kita membelikan pigtail SMA Female untuk koneksi ke antena tambahan. Beda dengan Nano Station perubahan penggunaan antena tambahan bisa diatur dengan suatu tombol switching yang berdampingan dengan tombol reset, jadi performa radio ini dengan antena tambahan lebih meyakinkan dibanding dengan Nano Station. Kerennya EOC 2610 dilengkapi dengan chipset berkualitas yakni
Atheros AR2316 Single chip, Memory 32MB SDRAM, dan Flash 8 MB, setidaknya dengan persenjataan ini diharapkan Radio ini memiliki performance prospektif, tinggal waktu yang akan membuktikan. Namun pengalaman pendek juga membuktikan seorang user kami di Porong, Sidoarjo, menggunakannya diinstall berdampingan dengan Omni Finetic, mampu mencapai jangkauan 5 Km pada kondisi power hanya di-Set 25dBm atau hanya separuhnya belum maximal ke 28dBm, dengan Client menggunakan Edimax 7206APg dan Antena Grid Korea 25dBi.
Lampu indikator Link Quality juga menambah daya tarik perangkat Engenius ini, dengan indikasi : Warna Hijau menunjukkan kualitas link yang bagus, Kuning menunjukkan Sedang, dan Merah menunjukkan kualitas koneksi yang kurang baik. Keistimewaan berikutnya adalah Adaptornya memiliki daya yang cukup besar yakni 24Volt, ini menunjukkan keseriusan pihak Engenius untuk menjadikannya sebagai perangkat Outdoor.
Adapun saran kami mengingat besarnya gain power yang dimiliki hingga 600mw, maka gunakanlah secara bijaksana, seperlunya saja, jangan menggunakannya secara maximal kecuali jika kondisi mendesak, perhatikanlah lingkungan sekitar anda yang pasti akan terganggu jika anda menggunakannya dengan tidak bijak.
Sayangnya EOC 2610 ini tidak dilengkapi dengan fitur WDS atau repeater, tapi bisa dimaklumi juga dengan harga cukup murah kita bisa mendapatkan radio ber-power gede.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar